Menjadi Juara Dunia Akhirat

Muhtar Sadili
Muhtar Sadili
4 Min Read

Juara di Dunia, Surga Akherat Menanti Anda

Sering kita mendengar kata juara, dan secara etimologi juara dapat berarti di mana seseorang atau sekelompok orang atau sebuah organisasi memiliki kemampuan atau karaktek anomali.

Namun saya tidak akan membahas juara dari ilmu bahasa namun lebih ingin memberikan sebuah usulan kecil dari sebuah proses untuk meraih menjadi juara.

Juara itu tidak hanya milik orang kaya, dengan segala modal yang dimilikinya maka mudah bagi dirinya untuk mewujudkan.

Akan tetapi juara juga dapat dimiliki oleh siapa pun, miskin papa bukan halangan karena kegigihan dan adanya mental juara.

Juara tidak hanya milik bagi segolongan masyarakat elit penguasa saja.

Tapi juara juga dapat dimilik oleh semua orang tanpa melihat strata status sosial dan ekonomi, dia bisa hadir dan datang dari mana saja sekalipun dari tempat yang dianggap manusia paling bawah.

Juara tidak hanya dimiliki bagi orang secara fisik sempurna dianggap tidak mempunyai kekurangan.

Tetapi juara juga dimiliki oleh orang yang dianggap paling tidak mungkin dilakukan menjadi mungkin untuk dilakukannya. Kegigihan dan ketekunannya menghasilkan prestasi diluar perkiraan banyak orang , karena Allah memberikan kekurangan dan kelebhan bagi setiap penciptaan manusia di dunia. Bagi Allah mudah bagi-Nya manakala akan menaikkan dan mengangkat derajat orang dimata manusia lainnya. Sebut saja contoh, Putri Ariyani seorang remaja buta namun bisa mendapat golden buzzers di AGT, seorang anak buta Hafidz Quran 30 jus, dan banyak lagi lainnya.

Sebagaimana dalam surat Mujadilah, ayat 11 dalam Al Qur’an

Berbagai keteguhan ia jalani seperti; melakukan Istighfar anak untuk orang tua, lalu dengan menyempurnakan Wudunya, senatiasa Sholat berjamaah di masjid dan menunggu Sholat setelah Sholat serta bersikap Tawadhu’ karena Allah.

Tawadhu karena Allah dan senantiasa tidak mengarah berlaku sombong karena berilmu atau berharta atau berkuasa.

Perilaku di atas yang senantiasa dikerjakan secara konsisten inilah yang mengjantar mereka meraih juara

Sedangkan mental juara dapat dimiliki oleh semua orang, tidak melihat strata sosial dan ekonomi, tidak melihat apakah ia sempurna secara fisik atau disabilitas, tidak melihat orang itu terpandang atau orang rendahan atau dia juga bukan orang yang memiliki dengan sederet gelar atau tidak bergelar.

Namun mental juara akan hadir pada orang-orang yang tidak mudah mengeluh, ia tidak akan senang mengomentari kelebihan atau kekurangan orang lain atau bahkan hanya berkutat pada persoalan sekelilingnya yang tidak ada habisnya karena hasil tidak sesuai dengan harapannya.

Bagi orang bermental juara maka tidak mudah bagi dirinya untuk melepas dan melempar tanggung jawab ke orang lain begitu saja atau bahkan menyalahkan orang lain, akan tetapi dia akan berdiri di depan untuk mengambil segala resiko yang akan dihadapinya.

Mental juara justru melekat pada orang-orang yang lebih banyak melakukan apa yang semestinya ia lakukan dan akan diam berpendapat, manakala pendapatnya dapat menggganggu suasana kenyamanan dan harmonisasi orang disekelilingnya.

Itulah sedikit tips dalam rangka kita meraih juara dalam segala aspek kehidupan yang anda sedang jalani agar lebih baik dari kondisi sebelumnya, berpikir positif dan bertindak cepat adalah hal utama,

Semoga hidup kita semakin sukses dan berkah di hadapan Allah.

Deni Nuryadin, Pimpinan BAZNAS Tangsel

- Advertisement -
Share this Article
Leave a comment